Memahami Struktur dan Kaidah Kebahasaan pada Teks Biografi

Struktur Teks Biografi

Untuk mengetahui sebuah teks, kalian juga perlu mendalami struktur atau bagian-bagiannya. Teks biografi dan teks rekon berisi kisah kehidupan atau pengalaman seseorang yang berbentuk cerita dengan penyajian secara kronologis sesuai urutan waktu. Untuk itu, teks biografi dan teks rekon memiliki struktur yang sama terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, masalah atau peristiwa/kejadian penting, dan reorientasi. Penjelasannya sebagai berikut.

1.        Orientasi merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal mengenai identitas tokoh atau sosok biografi. Orientasi umumnya berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan.

2.        Masalah atau peristiwa/ kejadian penting berupa paparan suatu cerita berupa berbagai kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah, memecahkan masalah, proses karier, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan. Akhirnya mengantarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.

3.    Reorientasi merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini berisi pandangan, ulasan, atau pemikiran penulis secara pribadi atas biografi tokoh yang dikisahkan. Reorientasi ini bersifat pilihan semata. Jadi, boleh ada boleh juga tidak ada.

Memahami Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya masing-masing. Sebagai teks yang menceritakan kisah hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-unsur kebahasaan yang sering terdapat di dalamnya. Beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi adalah sebagai berikut.

1. Kata ganti orang (persona pronomina)

Kata ganti dipakai untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain. Kata ini sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah diketahui agar tidak disebutkan berulang-ulang. Kata ganti biasanya terletak pada subjek atau objek. Terdapat berbagai jenis kata ganti, tetapi dalam teks biografi yang sering digunakan adalah kata ganti orang (pronomina persona). Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis, yaitu

No.

Jenis

Tunggal

Jamak

1.

Kata ganti orang pertama

Saya, aku

Kami, kita

2.

Kata ganti orang kedua

Kamu, anda, engkau

Kalian

3.

Kata ganti orang ketiga

Dia, ia, beliau

Mereka

 

2. Kata kerja material

Kata yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau menunjukkan adanya tindakan fisik atau mental. Sebagai contoh, kata membentuk dan bekerja terdapat dalam kalimat berikut merupakan kata kerja material.

Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra.

Ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar.

3. Kata sifat (adjektiva)

Kata sifat umumnya berupa kata yang menjelaskan atau membuat kata benda atau kata ganti orang lebih spesifik. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Contoh penggunaan kata sifat tampak pada kata yang ditulis miring dalam kalimat berikut.

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.

Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik.

4. Kata kerja pasif

Kata kerja pasif berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan. Umumnya kata kerja yang memiliki imbuhan -di atau -ter. Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata dibesarkan dan dipercaya pada contoh kalimat berikut.

Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta.

Ki Hadjar Dewantara dipercaya Presiden Soekarno untuk menjadi menteri

5. Kata kerja aktivitas mental

Kata kerja aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang mengutarakan suatu respons atau reaksi individu terhadap sebuah sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu. Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata mencurahkan dan menghendaki pada contoh kalimat berikut.

Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan.

Mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda

6. Kata-kata penanda urutan waktu

Kata-kata penanda urutan waktu ini terdiri atas kata hubung (konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata benda (nomina) yang berkenaan dengan urutan waktu (kronologis). Contoh penggunaannya tampak pada beberapa kalimat berikut.

Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.

Akhirnya, mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913.

Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FIBER OPTIK, oleh : ARINDA RISNAWATI

Alur kerja dari industri layanan inetrnet pada industri ISP